Dia tetap terdiam,membisu dan melemah dalam pandangan kaburnya.Malam ini
memang tak seperti biasanya,udara diluar begitu dingin,sangat dingin sekali
sehingga dapat melumpuhkan tungkai kaki sebelah kanan.tak satu organpun yang ada
dalam taburan jalan,yang ada hanya para gembel yang memberanikan diri tidur di
emper toko karena tak keberdayaan mereka untuk membeli sebuah rumah.pohonpun
sedang menangis,mereka menangis karena melihat teman mereka telah tumbang di
sebelah trotoar jalan yang berliku meruncing tak terkendali.kini yang ada hanya
sunyi,sepi dan sebuah dunia yang hampir tak bernyawa.
Wanita tua itu kini menatap keadaan luar dibalik jendela,dengan sesekali
membelokkan badan sambil melihat kondisi piring-piring diatas meja tua warna
kuning kelabu.dia berfikir kapan cuaca akan kembali membaik,tidak yang demikian
ini begitu biadab dan tak menguntungkan bagi yang tak punya uang.sambil
merangkul anak laki-lakinya ia semakin binggung menyudut dan
menggigil.harapannya hanya satu,piring dengan motif bunga batik itu segera
terjual,jika tidak matilah dia dengan diikuti anak laki-lakinya itu.karena Aku
tau tak sedikitpun mata koin yang tersisa di kantongnya.
Dunia ini begitu arogan,lucu dan tak menentu.mencari pekerjaan begitu
sulit,baru sekali daftar langsung ditolak,alasannya begitu sepele yaitu hanya
menerima pekerja yang lulus sekolah itupun minimal harus tingkat sma.wanita tua
itu tak berpendidikan sehingga ia termasuk jajaran orang yang tereliminasi
dalam pelamar kerja.
Wanita tua itu semakin menggigil sehingga ia semakin memeluk erat anak
laki-lakinya.ia berharap sang suami segera datang dan mengajak memakan
semangkuk sup hangat walau tanpa lauk.jika ditanya orang-orang suamimu kerja
apa dengan bangganya ia menjawab kuli panggul beras di semarang
buk,alhamdulillah gajinya lebih dari cukup untuk makan tiga hari.walaupun jika
dihitung-hitung gaji sang punjangga hati tiap minggu hanya sepuluh ribu
saja.namun nasib disayang sudah satu bulan lebih suaminya tak kunjung pulang
dalam perantauan panjang.
kini siapa yang tak haru dan iba melihatnya,seandainya orang-orang bisa mengatakan pasti akan dikatakan jauh-jauh hari,isrinya sudah meninggal pergi jauh menuju yang punya jagat raya ini.urat nadinya dibacok orang tak dikenal saat ia sedang beristirahat sambil mendengarkan suara azdhan duhur di musola al-misky.ia disemayamkan disebuah pusaran tanah sumbangan milik warga.makamnya begitu harum,harum bunga kasturi yang menyejukkan hati dan siap mengantarkan ke surga bagi yang menciumnya.
kini siapa yang tak haru dan iba melihatnya,seandainya orang-orang bisa mengatakan pasti akan dikatakan jauh-jauh hari,isrinya sudah meninggal pergi jauh menuju yang punya jagat raya ini.urat nadinya dibacok orang tak dikenal saat ia sedang beristirahat sambil mendengarkan suara azdhan duhur di musola al-misky.ia disemayamkan disebuah pusaran tanah sumbangan milik warga.makamnya begitu harum,harum bunga kasturi yang menyejukkan hati dan siap mengantarkan ke surga bagi yang menciumnya.
Pada akhirnya orang-orang semakin kebinggunggan,siapa gerangan wanita tua
itu,yang selalu berdiam diri di rumah gedek tak berpintu.dan kini aku berani
menjawab wanita tua itu adalah ibuku dan ank kecil yang dipeluknya itu adalah
aku,anak yang ia selalu ia sayangi dan banggakan.
--------------------- EBAN----------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar